Jelas anda
langsung bisa mencerna apa arti dari judul diatas. Semua orang pasti
mengalaminya, tidak pedula usia, kapan, dimana, bagaimana serta apa sebabnya.
Karena sakit ini semuo orang pernah merasakannya. Tetapi sakit tentu ada banyak
macamnya, perlu diketahui itu.
Sakit yang
akan saya bahas kali ini adalah sakit yang bukan dikarenakan penyakit pada
umumnya. Tetapi sakit yang lebih mengarah kepada bathin. Mungkin nalar anda
langsung bisa mencerna dan menyimpulkan tujuan tulisan saya ini. Sakit yang
pernah kita rasakan adalah bathin, dalam arti kita tersakiti. Apabila anda sebagai manusia pernah merasakan
apa yang disebut dengan sakit hati, berarti anda adalah termasuk golongan orang
orang yang normal. Amien Alhamdulillah.
Mengenai sakit
“hati”, mungkin bisa dikatakan mudah pengobatannya, tetapi untuk beberapa sakit
“hati” mungkin juga sulit pengobatannya. Untuk kategori sakit ringan, mungkin
masih bisa diobati dengan perubahan dan janji, sehingga yang bersangkutan akan
dengan mudah melupakan sakitnya. Atau dengan istilah lain, penebusan…hehehehe.
Sedangkan
untuk sakit hati yang tergolong parah, ini baru kita mulai berbicara dan
berfikir jauh. Karena si penderita pasti punya alasan tersendiri dalam
pesakitannya sehingga dikatakan sakit parah. Bisa dianalisa terlebih dahulu
penyebabnya. Salah satunya adalah sakit hati ringan yang terulang beberapa
kali. Ini salah satu factor yang bisa menyebabkan kesakitan penderita semakin
parah. Dengan belajar dari pemahaman kalimat “ jika seseorang jatuh tersandung
batu itu bisa dikatakan wajar, apabila orang tersebut tersandung batu lagi
kedua kalinya di batu yang sama, maka orang tersebut bisa dikatan kurang
waspada. Jika orang tersebut jatuh lagi, tersandung lagi, di batu yang sama
lagi,…wkwkwk, orang ini disebut orang terbodoh didunia. Yang paling parah,
orang tersebut jatuh untuk yang keempat kalinya dengan tersandung batu, dengan
batu yang sama…alamakkkkkkk, ungkapan apa yang cocok untuk orang ini”. Silahkan
anda berfikir sejenak untuk memberikan julukan yang cocok bagi orang ini.
Kembali kepada
topic bahasan, Untuk kasus yang seperti ini “sakit parah” diperlukan terapi dan
kesabaran. Karena penderita pasti merasakan sangat sakit sekali di dalam lubuk
hatinya. Mungkin si penderita sudah capek dengan janji, sumpah dan segala
argumentasi yang ada. Dia pasti akan menggunakan pikiran “jauhnya” dalam
menyesali jatuhnya dia di batu yang sama berulang kali.
Menurut saia,
pengobatan yang sangat tepat bagi penderita sakit “hati berat” ini adalah…. Pembuktian,
konsisten, kenyataan dan ketegasan. Kok bisa saia mengungkapkan obatnya ? pasti pertanyaan ini muncul di dalam relung
pikiran anda. Baiklah, mari kita bedah satu persatu obat mujarap ini. Tetapi
perlu saya awali, saya akan menggunakan istilah “penderita” bagi yang menjadi
korban sakit hati. Sedangkan “penyebab” bagi orang yang menyebabkan si
penderita sakit hati. Ok, langsung ke Tee Kaa Pee …………….. รจ
Obat Pertama “Pembuktian” :
Pembuktian ini adalah salah satu
langkah yang diambil olah orang yang telah menyakiti hati penderita. Dalam hal
ini saya tidak bisa menjabarkan arti dari pembuktian secara khusus. Karena
pembuktian ini berhubungan dengan kasus yang melatar belakangi terjadinya
perkara. Yang jelas obat pertama ini adalah awal dari kesembuhan penderita
sakit hati yang parah.
Contoh kasus :
Si
Joni di khianati oleh Susi, Joni sudah sangat bersabar. Tetapi Joni hanya
berdiam, tetapi aktivitas Susi dengan “PIL” nya diawasi sangat oleh Joni tanpa
sepengetahuan Susi. Pada suatu saat Joni sudah tidak kuat memendam apa yang dia
rasakan dan apa yang telah dia ketahui. Sehingga Joni mengungkap apa yang telah
dilakukan Susi kepadanya. Untuk menebus kesalahan yang diperbuat Susi, maka
Susi membuktikan kepada Joni bahwa dia tidak ada “main” dengan orang lain. Dengan
cara membuktikan hati Susi hanya untuk Joni. Tetapi apa yang terjadi ? Setelah
kejadian tersebut, Joni memergoki Susi masih berhubungan dengan PIL nya.
Sehingga Joni masuk kategori orang yang bisa dibilang bodoh. Sehingga membuat
Susi malu, karena kelakuan bejatnya dipergoki lagi oleh Joni. Maka Susi
mengambil tindakan dengan membuktikan “membekukan” segala link dengan PIL nya.
Joni merasa ragu dan berusaha untuk menerima dengan lapang dada apa yang telah
terjadi. Selang beberapa waktu, Kejadian terulang..upppssss. Bagaimana pendapan
anda pembaca ? stop…simpan dulu ea..sabar. Lah…sebagai pembaca..silahkan saja
memberikan komentar dan solusi bagi Susi untuk mengembalikan keadaan menjadi
baik seperti semula. Kalau menurut saya dengan melihat kasus perselingkuhan
Susi ini, Susi harus bisa membuktikan bahwa dia adalah cewek paling setia
kepada joni. Dengan menghapus segala cerita, memory, dengan PIL nya. Bagaimana
caranya ? itu urusan si Susi donk… . Silahkan anda membantu Susi dengan
memberikan jalan keluar yang baik dan memungkinkan. Karena Susi ternyata tidak mau kehilangan Joni.
Obat kedua “Konsisten” :
Konsisten ? apa hubungannya
dengan sakit hati…. Aneh eaa. Tetapi dengan kekonsistenan dari pihak penyebab
sakit hati parah ini, otomatis penderita akan merasa ringan bebannya. Konsisten
dari apa ? Yaitu konsisten dari apa yang
telah diperbuat, konsisten dari apa yang di ucapkan, konsisten dari prilaku,
konsisten dari status si penyebab jelasnya. Karena penderita jelas sangat
memegang tegung apa yang telah diucapkan, apa yang telah dilakukan, apa yang
telah dimulai oleh si penyebabnya.
Contoh
Kasus :
Sesuai dengan contoh kasus Joni
yang di tinggal “main” oleh Susi. Ternyata Susi bingung, bagaimana dan apa yang
harus dilakukannya untuk membuat Joni kembali percaya terhadap cintanya. Adalah
konsisten, konsisten yang bagaimana ?
ini yang akan saia ungkap. Konsisten dalam hal ini adalah konsisten
dalam hal sikap, prilaku dan tindakan.
Konsisten sikap, prilaku dan
tindakan mengandung arti konsisten terhadap kepada Joni dan PIL nya. Apabila
Susi masih ingin mempertahankan cintanya dengan
Joni, maka Susi harus bersikap selayaknya sudah mempunyai pasangan
terhadap PIL nya. Pada intinya, Susi harus bisa menghormati status hubungan
yang ada antara Joni dan Susi. Apabila Susi masih seperti sediakala, maka Susi
bisa dikatakan sebagai ABG tua (menurut wali band).
Obat ketiga “Kenyataan” :
Jelas sangat diperhatikan oleh si
penderita. Karena Si penderita bisa masuk golongan parah karena ungkapan
kenyataan yang terjadi. Solusi bagi si penyebab adalah memberikan hal yang
nyata kepada si penderita agar si penderita merasa percaya kepada penyebab.
Efek baik bagi penyebab adalah, muncul kepercayaan lagi dari si penderita.
Apabila muncul dan tumbuh lagi kepercayaan dari penderita bagi si penyebab,
maka ini harus dijunjung tinggi dan dipelihara sebaik mungkin (kewajiban
penyebab).
Contoh
Kasus :
Berdasar kasus Joni dan Susi. Kenyataan,
factor inilah yang pasti dipermasalahkan oleh Joni terhadap Susi. Segala sumpah
serapah dan janji yang di ucapkan oleh Susi ternyata hanya janji palsu atau
bajakan hehehe…. Apabila Susi ingin mengembalikan kepercayaan Joni kepadanya,
maka dia harus memberikan bukti dan kenyataan yang selaras dengan komitmennya
sendiri. Yang tentunya bukan lagi janji dan omongan yang akan dilanggar sendiri
kelak. Apabila Susi sudah bisa memberikan kenyataan yang baik, maka bukan tidak
mungkin Joni akan memberikan kepercayaannya lagi kepada Susi. Karena
kepercayaan ini adalah salah satu factor dalam menentukan baik dan tidaknya
hubungan / ikatan.
Obat keempat “Ketegasan” :
Ketegasan dalam hal ini bukan
berarti tegas seperti arti tegas dalam militer. Ketegasan sebagai obat sakit
hati sipenderita adalah, ketegasan yang diungkapkan oleh sipenyebab terhadap
apa yang telah dia perbuat. Jika si penyebab ini memulai suatu aktifitas atau
perbuatan yang menyebabkan si penderita sakit hati berat, maka…. Si penyebab
harus bisa memberikan ketegasan. Bisa tindakan, ungkapan (bukan janji palsu
yang akan dilanggar lagi kelak), dan keputusan.
Contoh
Kasus :
Masih berdasar kasus Joni dan
Susi. Obat yang terakhir adalah ketegasan. Ketegasan dalam hal ini adalah
ketegasan yang dilakukan oleh Susi terhadap hubungannya dengan Joni. Apakah
Susi ingin mengakhiri hubungannya dengan Joni, atau Susi masih ingin
mempertahankan hubungannya dengan Joni. Apabila Susi ingin mengakhiri… Susi
tinggal meninggalkan saja si Joni. Otomatis Joni akan menerima kepastian.
Sehingga penderitaan si Joni tidak berlarut larut dan berkepanjangan.
Sedangkan apabila Susi masih
ingin mempertahankan hubungannya dengan Joni, maka Susi harus bertindak tegas
terhadap “PIL” nya. Yaitu dengan memberikan kesadaran kepada PIL nya bahwa
hubungan kita ini adalah hubungan terlarang yang tidak mungkin dilanjutkan.
Karena ada beberapa pihak yang mungkin akan tersakiti dan memang hubungan Susi
sama PIL nya adalah dikutuk oleh Tuhan. Susi memang harus tegas, mungkin awal
awal Joni masih akan ragu terhadap Susi. Tetapi itu bisa ditebus dengan sikap
Susi yang berani dan menunjukkan komitmennya untuk tetap setia kepada Joni.
Dengan menjahui segala aktifitas dan prilaku yang bisa membuka peluang bagi si
PIL untuk mendekatinya lagi. Dalam hal ini, Joni tidak butuh janji belaka, omong
kosong belaka dan sumpah serapah… buktikan SUSI kamu bisaaaaaaaaaa.
Obat kelima ini adalah sumbangsih dari pembaca yang budiman, beliau memberi pesan agar di tambah kesadaran. Untuk kesadaran ini mengandung arti bahwa setiap orang yang melakukan suatu kesalahan hendaknya sesegera mungkin untuk menyadarinya. Diperlukan suatu waktu untuk merenungi, memikirkan dan menelaah apa yang telah dilakukan, apa yang telah dikerjakan, apa yang telah disembunyikan dan apa yang telah dia pendam berakibat fatal bagi orang lain, yang dalam hal ini adalah pasangannya. Apabila sudah menyadari, amien alhamdulillah.... tidak usah malu lagi untuk mengakui dan menceritakan apa yang selama ini telah dilakukannya terhadap pasangan.
Obat kelima (tambahan dari pembaca) "Kesadaran" :
Obat kelima ini adalah sumbangsih dari pembaca yang budiman, beliau memberi pesan agar di tambah kesadaran. Untuk kesadaran ini mengandung arti bahwa setiap orang yang melakukan suatu kesalahan hendaknya sesegera mungkin untuk menyadarinya. Diperlukan suatu waktu untuk merenungi, memikirkan dan menelaah apa yang telah dilakukan, apa yang telah dikerjakan, apa yang telah disembunyikan dan apa yang telah dia pendam berakibat fatal bagi orang lain, yang dalam hal ini adalah pasangannya. Apabila sudah menyadari, amien alhamdulillah.... tidak usah malu lagi untuk mengakui dan menceritakan apa yang selama ini telah dilakukannya terhadap pasangan.
Contoh Kasus :
Berdasar kasus Joni dan Susi, maka Susi mengambil waktu untuk merenung, berfikir jauh dan jernih agar kesalahan dia kepada Joni menemui jalan keluar yang baik. Maka Susi sadar diri, sehingga Susi berusaha memulihkan kepercayaan Joni kepadanya agar bisa mengembalikan apa yang selama ini hilang (disengaja) menjadi normal seperti keadaan sedia kala sebelum Susi melakukan hubungan terlarang dengan PIL nya. Berusaha menggali cinta Joni, Kepercayaan Joni dan Ketulusan Joni yang jelas berpengaruh terhadap prilaku Joni terhadap Susi.
Sekian tulisan ngawur saya ini.
Mungkin ada persamaan nama dan cerita saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Karena ini hanya pikiran saya dan tidak ada maksud apa apa atau menyinggung
pihak pihak tertentu. Tetapi, saya harap pembaca bisa memberikan sumbangan
berupa idea tau saran bagi si Susi dalam memulihkan kepercayaan Joni kepadanya.
amien