Saturday, July 7, 2012

S - A - K - I - T


S  A  K  I  T

Jelas anda langsung bisa mencerna apa arti dari judul diatas. Semua orang pasti mengalaminya, tidak pedula usia, kapan, dimana, bagaimana serta apa sebabnya. Karena sakit ini semuo orang pernah merasakannya. Tetapi sakit tentu ada banyak macamnya, perlu diketahui itu.
 
Sakit yang akan saya bahas kali ini adalah sakit yang bukan dikarenakan penyakit pada umumnya. Tetapi sakit yang lebih mengarah kepada bathin. Mungkin nalar anda langsung bisa mencerna dan menyimpulkan tujuan tulisan saya ini. Sakit yang pernah kita rasakan adalah bathin, dalam arti kita tersakiti.  Apabila anda sebagai manusia pernah merasakan apa yang disebut dengan sakit hati, berarti anda adalah termasuk golongan orang orang yang normal. Amien Alhamdulillah.
Mengenai sakit “hati”, mungkin bisa dikatakan mudah pengobatannya, tetapi untuk beberapa sakit “hati” mungkin juga sulit pengobatannya. Untuk kategori sakit ringan, mungkin masih bisa diobati dengan perubahan dan janji, sehingga yang bersangkutan akan dengan mudah melupakan sakitnya. Atau dengan istilah lain, penebusan…hehehehe.
Sedangkan untuk sakit hati yang tergolong parah, ini baru kita mulai berbicara dan berfikir jauh. Karena si penderita pasti punya alasan tersendiri dalam pesakitannya sehingga dikatakan sakit parah. Bisa dianalisa terlebih dahulu penyebabnya. Salah satunya adalah sakit hati ringan yang terulang beberapa kali. Ini salah satu factor yang bisa menyebabkan kesakitan penderita semakin parah. Dengan belajar dari pemahaman kalimat “ jika seseorang jatuh tersandung batu itu bisa dikatakan wajar, apabila orang tersebut tersandung batu lagi kedua kalinya di batu yang sama, maka orang tersebut bisa dikatan kurang waspada. Jika orang tersebut jatuh lagi, tersandung lagi, di batu yang sama lagi,…wkwkwk, orang ini disebut orang terbodoh didunia. Yang paling parah, orang tersebut jatuh untuk yang keempat kalinya dengan tersandung batu, dengan batu yang sama…alamakkkkkkk, ungkapan apa yang cocok untuk orang ini”. Silahkan anda berfikir sejenak untuk memberikan julukan yang cocok bagi orang ini.
Kembali kepada topic bahasan, Untuk kasus yang seperti ini “sakit parah” diperlukan terapi dan kesabaran. Karena penderita pasti merasakan sangat sakit sekali di dalam lubuk hatinya. Mungkin si penderita sudah capek dengan janji, sumpah dan segala argumentasi yang ada. Dia pasti akan menggunakan pikiran “jauhnya” dalam menyesali jatuhnya dia di batu yang sama berulang kali.

Menurut saia, pengobatan yang sangat tepat bagi penderita sakit “hati berat” ini adalah…. Pembuktian, konsisten, kenyataan dan ketegasan. Kok bisa saia mengungkapkan obatnya ?  pasti pertanyaan ini muncul di dalam relung pikiran anda. Baiklah, mari kita bedah satu persatu obat mujarap ini. Tetapi perlu saya awali, saya akan menggunakan istilah “penderita” bagi yang menjadi korban sakit hati. Sedangkan “penyebab” bagi orang yang menyebabkan si penderita sakit hati. Ok, langsung ke Tee Kaa Pee   …………….. รจ

Obat Pertama “Pembuktian” :
Pembuktian ini adalah salah satu langkah yang diambil olah orang yang telah menyakiti hati penderita. Dalam hal ini saya tidak bisa menjabarkan arti dari pembuktian secara khusus. Karena pembuktian ini berhubungan dengan kasus yang melatar belakangi terjadinya perkara. Yang jelas obat pertama ini adalah awal dari kesembuhan penderita sakit hati yang parah.
Contoh kasus :
                Si Joni di khianati oleh Susi, Joni sudah sangat bersabar. Tetapi Joni hanya berdiam, tetapi aktivitas Susi dengan “PIL” nya diawasi sangat oleh Joni tanpa sepengetahuan Susi. Pada suatu saat Joni sudah tidak kuat memendam apa yang dia rasakan dan apa yang telah dia ketahui. Sehingga Joni mengungkap apa yang telah dilakukan Susi kepadanya. Untuk menebus kesalahan yang diperbuat Susi, maka Susi membuktikan kepada Joni bahwa dia tidak ada “main” dengan orang lain. Dengan cara membuktikan hati Susi hanya untuk Joni. Tetapi apa yang terjadi ? Setelah kejadian tersebut, Joni memergoki Susi masih berhubungan dengan PIL nya. Sehingga Joni masuk kategori orang yang bisa dibilang bodoh. Sehingga membuat Susi malu, karena kelakuan bejatnya dipergoki lagi oleh Joni. Maka Susi mengambil tindakan dengan membuktikan “membekukan” segala link dengan PIL nya. Joni merasa ragu dan berusaha untuk menerima dengan lapang dada apa yang telah terjadi. Selang beberapa waktu, Kejadian terulang..upppssss. Bagaimana pendapan anda pembaca ? stop…simpan dulu ea..sabar. Lah…sebagai pembaca..silahkan saja memberikan komentar dan solusi bagi Susi untuk mengembalikan keadaan menjadi baik seperti semula. Kalau menurut saya dengan melihat kasus perselingkuhan Susi ini, Susi harus bisa membuktikan bahwa dia adalah cewek paling setia kepada joni. Dengan menghapus segala cerita, memory, dengan PIL nya. Bagaimana caranya ? itu urusan si Susi donk… . Silahkan anda membantu Susi dengan memberikan jalan keluar yang baik dan memungkinkan. Karena Susi ternyata  tidak mau kehilangan Joni.




 
Obat kedua “Konsisten” :
Konsisten ? apa hubungannya dengan sakit hati…. Aneh eaa. Tetapi dengan kekonsistenan dari pihak penyebab sakit hati parah ini, otomatis penderita akan merasa ringan bebannya. Konsisten dari apa ?  Yaitu konsisten dari apa yang telah diperbuat, konsisten dari apa yang di ucapkan, konsisten dari prilaku, konsisten dari status si penyebab jelasnya. Karena penderita jelas sangat memegang tegung apa yang telah diucapkan, apa yang telah dilakukan, apa yang telah dimulai oleh si penyebabnya.
Contoh Kasus :
Sesuai dengan contoh kasus Joni yang di tinggal “main” oleh Susi. Ternyata Susi bingung, bagaimana dan apa yang harus dilakukannya untuk membuat Joni kembali percaya terhadap cintanya. Adalah konsisten, konsisten yang bagaimana ?  ini yang akan saia ungkap. Konsisten dalam hal ini adalah konsisten dalam hal sikap, prilaku dan tindakan.
Konsisten sikap, prilaku dan tindakan mengandung arti konsisten terhadap kepada Joni dan PIL nya. Apabila Susi masih ingin mempertahankan cintanya dengan  Joni, maka Susi harus bersikap selayaknya sudah mempunyai pasangan terhadap PIL nya. Pada intinya, Susi harus bisa menghormati status hubungan yang ada antara Joni dan Susi. Apabila Susi masih seperti sediakala, maka Susi bisa dikatakan sebagai ABG tua (menurut wali band).


Obat ketiga “Kenyataan” :
Jelas sangat diperhatikan oleh si penderita. Karena Si penderita bisa masuk golongan parah karena ungkapan kenyataan yang terjadi. Solusi bagi si penyebab adalah memberikan hal yang nyata kepada si penderita agar si penderita merasa percaya kepada penyebab. Efek baik bagi penyebab adalah, muncul kepercayaan lagi dari si penderita. Apabila muncul dan tumbuh lagi kepercayaan dari penderita bagi si penyebab, maka ini harus dijunjung tinggi dan dipelihara sebaik mungkin (kewajiban penyebab).
Contoh Kasus :
Berdasar kasus Joni dan Susi. Kenyataan, factor inilah yang pasti dipermasalahkan oleh Joni terhadap Susi. Segala sumpah serapah dan janji yang di ucapkan oleh Susi ternyata hanya janji palsu atau bajakan hehehe…. Apabila Susi ingin mengembalikan kepercayaan Joni kepadanya, maka dia harus memberikan bukti dan kenyataan yang selaras dengan komitmennya sendiri. Yang tentunya bukan lagi janji dan omongan yang akan dilanggar sendiri kelak. Apabila Susi sudah bisa memberikan kenyataan yang baik, maka bukan tidak mungkin Joni akan memberikan kepercayaannya lagi kepada Susi. Karena kepercayaan ini adalah salah satu factor dalam menentukan baik dan tidaknya hubungan / ikatan.




Obat keempat “Ketegasan” :
Ketegasan dalam hal ini bukan berarti tegas seperti arti tegas dalam militer. Ketegasan sebagai obat sakit hati sipenderita adalah, ketegasan yang diungkapkan oleh sipenyebab terhadap apa yang telah dia perbuat. Jika si penyebab ini memulai suatu aktifitas atau perbuatan yang menyebabkan si penderita sakit hati berat, maka…. Si penyebab harus bisa memberikan ketegasan. Bisa tindakan, ungkapan (bukan janji palsu yang akan dilanggar lagi kelak), dan keputusan.
Contoh Kasus :
Masih berdasar kasus Joni dan Susi. Obat yang terakhir adalah ketegasan. Ketegasan dalam hal ini adalah ketegasan yang dilakukan oleh Susi terhadap hubungannya dengan Joni. Apakah Susi ingin mengakhiri hubungannya dengan Joni, atau Susi masih ingin mempertahankan hubungannya dengan Joni. Apabila Susi ingin mengakhiri… Susi tinggal meninggalkan saja si Joni. Otomatis Joni akan menerima kepastian. Sehingga penderitaan si Joni tidak berlarut larut dan berkepanjangan.
Sedangkan apabila Susi masih ingin mempertahankan hubungannya dengan Joni, maka Susi harus bertindak tegas terhadap “PIL” nya. Yaitu dengan memberikan kesadaran kepada PIL nya bahwa hubungan kita ini adalah hubungan terlarang yang tidak mungkin dilanjutkan. Karena ada beberapa pihak yang mungkin akan tersakiti dan memang hubungan Susi sama PIL nya adalah dikutuk oleh Tuhan. Susi memang harus tegas, mungkin awal awal Joni masih akan ragu terhadap Susi. Tetapi itu bisa ditebus dengan sikap Susi yang berani dan menunjukkan komitmennya untuk tetap setia kepada Joni. Dengan menjahui segala aktifitas dan prilaku yang bisa membuka peluang bagi si PIL untuk mendekatinya lagi. Dalam hal ini, Joni tidak butuh janji belaka, omong kosong belaka dan sumpah serapah… buktikan SUSI kamu bisaaaaaaaaaa.

Obat kelima (tambahan dari pembaca) "Kesadaran" :

Obat kelima ini adalah sumbangsih dari pembaca yang budiman, beliau memberi pesan agar di tambah kesadaran. Untuk kesadaran ini mengandung arti bahwa setiap orang yang melakukan suatu kesalahan hendaknya sesegera mungkin untuk menyadarinya. Diperlukan suatu waktu untuk merenungi, memikirkan dan menelaah apa yang telah dilakukan, apa yang telah dikerjakan, apa yang telah disembunyikan dan apa yang telah dia pendam berakibat fatal bagi orang lain, yang dalam hal ini adalah pasangannya. Apabila sudah menyadari, amien alhamdulillah.... tidak usah malu lagi untuk mengakui dan menceritakan apa yang selama ini telah dilakukannya terhadap pasangan.
Contoh Kasus :
Berdasar kasus Joni dan Susi, maka Susi mengambil waktu untuk merenung, berfikir jauh dan jernih agar kesalahan dia kepada Joni menemui jalan keluar yang baik. Maka Susi sadar diri, sehingga Susi berusaha memulihkan kepercayaan Joni kepadanya agar bisa mengembalikan apa yang selama ini hilang (disengaja) menjadi normal seperti keadaan sedia kala sebelum Susi melakukan hubungan terlarang dengan PIL nya. Berusaha menggali cinta Joni, Kepercayaan Joni dan Ketulusan Joni yang jelas berpengaruh terhadap prilaku Joni terhadap Susi.

Sekian tulisan ngawur saya ini. Mungkin ada persamaan nama dan cerita saya mohon maaf yang sebesar besarnya. Karena ini hanya pikiran saya dan tidak ada maksud apa apa atau menyinggung pihak pihak tertentu. Tetapi, saya harap pembaca bisa memberikan sumbangan berupa idea tau saran bagi si Susi dalam memulihkan kepercayaan Joni kepadanya. amien

Sunday, July 1, 2012

K E S E T I A A N


K  E  S  E  T  I  A  A  N







Awal mula muncul ide untuk menuliskan tentang kesetiaan adalah pada saat saya chatting dengan user YM yang menggunakan ID the_world yang notabene adalah pacar dari teman karib saya di dunia maya yaitu crackers_days yang biasa di panggil crack.
Obrolan demi obrolan terjadi sehingga pada suatu saat kita membahas kesetiaan yang berhubungan dengan jalinan kasih seseorang dengan pasangannya. Sebelum kita menerobos makna dari kesetiaan, mari kita renungi apasih arti dari kata setia?
Menurut gambaran umum, setia ini adalah suatu tindakan yang dilakukan, dipertahanan, diberikan kepada seseorang untuk menunjukkan suatu komitmen hubungan yang telah dibina / dikehendaki oleh keduabelah pihak (pasangan).





Dengan menggunakan makna umum dari kesetiaan, maka saya bersama rekan saya membicarakan mengenai arti dari kesetiaan yang lebih mengarah pada kelangsungan hubungan seseorang dengan pasangannya.
Hal ini merupakan landasan bagi semua pasangan untuk melangkah ke tahap tahap yang akan mereka lalui demi kelangsungan hubungan yang telah dibina. Kesetiaan merupakan maskot dari segala maskot yang diberikan seseorang dalam bentuk kepercayaan.
Mengapa kesetiaan selalu berhubungan erat dengan kepercayaan ? Pertanyaan yang pasti muncul dalam benak pikiran kita.
Apabila seseorang telah memberikan suatu kepercayaan penuh kepada pasanganya, maka wajib hukumnya bagi individu yang diberikan kepercayaan tersebut memeliharanya sampai lubuk hati paling dalam serta menjaga dan memeliharanya.
Semua itu akan menghasilkan yang namanya “kesetiaan”  ( mbak world..... jangan tersenyum, ntar om crackers “danang” gak bisa tidur ...wekkkk ).
Jika sampai ada seseorang yang berani menodai kepercayaan yang telah diberikan pasangannya, bukan tidak mungkin.... semua itu akan terbongkar dengan ijinNYA. Kepercayaan yang telah berubah menjadi kesetiaan, akan hancur berantakan apabila kita yang mengemban hal tersebut berani merusaknya. Kepercayaan itu akan sulit kembali menjadi normal seperti sediakala.
Konsekuensi bagi seseorang yang telah melanggar kesetiaan dan kepercayaan yang diembannya adalah “CAP BURUK”, jelas itu. Dan cap itu akan melekat di benak pasagan seterusnya, kalau pun bisa melupakannya pasti membutuhkan waktu yang tidak bisa dibilang sebentar.
Bagi pelaku yang menodai kepercayaan dan kesetiaan yang dimilikinya, jelas akan menjadi beban psikologis tersendiri dan itu pasti. Ingat, manusia mempunyai hati besar dan hati kecil. Terkadang hati besarnya bisa menerima suatu tindakan yang bisa dikatakan salah, maka hati kecil pasti membisikkan...jangan kau lakukan itu, tindakanmu itu salah. Terlepas dari semua itu, pikiran kitalah yang akan mendominasi untuk membuat suatu keputusan. Kok agak menyimpang dari judul deh...wkwwkk.



Kesetiaan ini wajib kita pegang teguh. Baik kesetian kepada pasangan, kesetiaan kepada komitmen, Kesetiaan kepada tanggung jawab, bahkan secara umum.... kita sebagai warga negara indonesia wajib hukumnya untuk setia kepada bangsa indonesia. Anda pasti bisa berfikir dan menebak, apabila ada seseorang yang tidak setia kepada bangsa indonesia ? maka disebut apakah mereka ?
Suatu pelanggaran kepada kesetiaan pastilah berujung kepada krisis kepercayaan. Maka dari itu, kesetiaan sangat berhubungan erat dengan kepercayaan, mereka seperti saudara yang tidak bisa dilepaskan begitusaja.
Suatu kesetiaan apabila dipelihara dengan sungguh sungguh, pasti akan menuai suatu kepercayaan yang bisa diandalkan. Efek dari kesetiaan dan kepercayaan ini dapat dirasakan secar langsung kepada keharmonisan di kehidupan sehari-hari, keharmonisan dikehidupan berumah tangga, keharmonisan di lingkup pekerjaan kita dan banyak lagi efek positif yang dapat di “download dengan gratis” apabila kita menjunjung dan menghormati kesetiaan.
Didalam kehidupan “pacaran” bahkan dikehidupan berumah tangga, pasti hal ini menjadi faktor penentu kelangsungan, kelanggengan dan bahkan keterpurukan yang di ikuti “BUBARNYA” suatu hubungan. Apabila pasangan kita bisa diandalkan kesetiannya, bukan tidak mungkin kebahagiaan akan menyeelimuti hari hari kita. Tetapi jika sampai dibalik, pasangan kita sangat minim sekali “kadar setianya”maka bukan tidak mungkin pula kehidupan asmara dan rumah tangga kita akan di ikuti bencana dan badai pertengkaran yang akhirnya menimbulkan krisis kepercayaan dan penuh curiga.
Walaupun tulisan ini cenderung tidak fokus dan “mbulet”, saya harap pembaca bisa memahami arti dari sebuah kesetiaan secara umum. Keinginan saya pribadi, peliharalah, hormatilah, junjung tinggi kesetiaan yang telah diberikan kepada anda. Jangan sampai ternoda, jangan sampai hilang begitu saja karena ulah ulah dan bujukan setan.




Bagi yang sudah menodai kesetiaan pasangan, segeralah bertaubat dan kembali kejalan yang benar. Sedangkan bagi anda yang belum sempat bermain dengan kesetiaan, saya sarankan jangan bermain api... niscaya kamu akan terbakar.